08 September 2025
Berita
Oleh Zumrotush Sholihah

Peran peer review begitu penting, tidak hanya dalam rangka menjaga mutu jurnal akademik, tetapi juga untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Konsekuensinya, tanggung jawab yang dibebankan kepada reviewer pun tidak ringan dan tidak boleh dianggap main-main. Agar bisa menjalankan peran ini dengan baik, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan menjadi reviewer. 


  1. Pahami bidang dan cakupan jurnal

Syarat penting supaya kamu jadi reviewer yang kompeten adalah punya pemahaman yang memadai dalam bidang dan jangkauan jurnal terkait. Karena dengan ini, kamu bisa memberikan review yang sesuai dan berkualitas. Maka dari itu, kamu tidak perlu menerima semua tawaran review, terutama jika bidang dan jangkauan jurnalnya tidak sesuai dengan keahlianmu. Melakukan review di luar bidang kompetensi beresiko merugikan reputasi akademikmu.

  1. Atur waktu dengan bijak. 

Jangan menerima tawaran review jika kamu tidak yakin punya waktu yang cukup. Review yang terburu-buru memperbesar kemungkinan penurunan kualitas evaluasi yang kamu lakukan.

  1. Jaga sikap profesional

Beri kritik dengan bahasa yang konstruktif, bukan menjatuhkan. Jangan ragu juga memberi apresiasi kepada penulis. Proses review adalah kolaborasi ilmiah yang perlu banyak dialog. Bersikaplah dengan hormat dan hargai penulis serta editor bahkan meskipun proses review dilakukan secara anonim.

  1. Fokus pada isi artikel dan kontribusi ilmiah

Jangan sampai menghabiskan waktu dengan mengevaluasi tata bahasa dan gaya penulisan saja. Meskipun gaya menulis dan tata bahasa penting, lebih utama menilai substansi, metode, dan kontribusi penelitian.

  1. Perhatikan etika penelitian

Menjadi reviewer yang cakap berarti juga memiliki pemahaman mengenai etika penelitian. Ketika melakukan review, catat jika ada indikasi pelanggaran kode etik atau konflik kepentingan dan teruskan kepada editor. Kamu juga perlu berhati-hati ketika menerima tawaran untuk review artikel yang rawan konflik kepentingan.

  1. Bangun pengalaman

Ketika menjadi reviewer pertama kali, tentu ada banyak hal yang tidak kamu ketahui. Sering-seringlah berdiskusi dengan kolega atau senior mengenai pengalaman review mereka. Catat dan aplikasikan untuk proyek review mendatang. Kamu juga bisa mengikuti training, workshop, atau course, misalnya yang ditawarkan oleh Elsevier Researcher Academy, Wiley Author Services, Nature Masterclasses, atau Comittee on Publication Ethics (COPE) dan banyak lainnya agar keterampilan semakin terasah.

  1. Rahasiakan naskah

Karena kamu memiliki akses pada artikel yang belum masuk ke domain publik, kamu harus bisa menjaga kerahasiaan artikel itu. Sebelum publikasi, isi artikel adalah informasi terbatas, kamu tidak punya hak menyebarkan isinya.

  1. Hindari bias keputusan

Tugas reviewer adalah menilai dan mengevaluasi artikel. tetapi keputusan akhir sepenuhnya adalah wewenang editor. Hindari memberikan komentar yang menyarakan penolakan atau penerimaan artikel.


Kalau kamu ingin meningkatkan kemampuan riset dan publikasimu tetapi bingung harus mulai dari mana, jangan khawatir. Bergabunglah dengan Bimbel Jurnal, tempat kamu bisa belajar mulai dari riset, menulis, sampai publikasi artikel ilmiah. Dengan pendampingan intensif dari tim kami, kamu bisa membangun portofolio akademik yang lebih kuat dan siap dilirik editor jurnal.


Yuk, hubungi tim kami sekarang dan mulai perjalanan akademikmu dengan lebih percaya diri bareng Bimbel Jurnal sekarang!


Bagi kamu yangsudah punya artikel siap dipublikasi, terbitkan di IDPublishing saja! IDPublishing menyediakan layanan penerbitan jurnal yang dapat kamu akses dengan mudah. Kamu juga bisa hubungi kami langsung melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut. Detail mengenai jurnal yang kami terbitkan bisa kamu temukan di sini.