29 September 2025
Berita
Oleh Zumrotush Sholihah

Dalam proses publikasi naskah ilmiah, salah satu catatan penting bagi penulis adalah tingginya tingkat plagiarisme atau indeks kesamaan. Banyak penulis, khususnya penulis pemula, yang merasa bingung ketika hasil pemeriksaan di Turnitin atau iThenticate menunjukkan persentase yang melebihi batas yang ditentukan oleh jurnal. Padahal, similarity index yang tinggi tidak selalu menunjukkan adanya penjiplakan, melainkan dapat disebabkan oleh penggunaan kutipan yang berlebihan, parafrase yang kurang akurat, atau pengelolaan referensi yang tidak rapi. 


Simak tujuh langkah praktis yang  bisa membantu penulis mengurangi similarity index sekaligus meningkatkan mutu naskah agar lebih siap diterima di jurnal yang memiliki reputasi baik berikut.


  1. Memahami Tipe-Tipe Plagiarisme

Ada banyak tipe plagiarisme dalam dunia akademik, mulai dari unintentional plagiarism, intentional plagiarism, sampai self-plagiarism. Agar bisa menghindari masalah ini, penulis harus memahami jenis-jenis plagiarisme sehingga tahu persis cara menulis artikel yang sesuai dengan etika akademik dan aman dari risiko plagiarisme.

  1. Parafrasa dengan Teknik yang Tepat

Ketika merujuk pada pemikiran atau karya orang lain, jangan salin-tempel atau sekadar mengubah kata dengan sinonimnya tanpa menambahkan tanda petik, tetapi ubah struktur kalimat secara menyeluruh dan tulis ulang gagasan dalam kalimat yang benar-benar baru. Parafrasa yang terlalu mirip dengan teks asli dianggap sebagai satu bentuk plagiarisme, sehingga keterampilan parafrasa menjadi vital bagi penulis.

  1. Gunakan Kutipan Langsung Secukupnya

Kutipan langsung sah-sah saja digunakan, terutama jika ingin menyampaikan definisi resmi atau pernyataan penting yang tidak boleh diubah. Untuk kutipan pendek (<40 kata), gunakan tanda kutip (“...”), sementara untuk kutipan panjang (>40 kata), kutip sesuai dengan aturan block quotation. Gunakan kutipan langsung sesuai kebutuhan dan lebih baik untuk tidak terlalu sering dilakukan karena akan meningkatkan similarity index. 

  1. Terapkan Teknik Sintesis dan Interpretasi

Salah satu cara ampuh untuk menurunkan similarity index adalah dengan melakukan sintesis dan interpretasi sumber yang digunakan. Dengan cara ini, penulis bisa menyampaikan perspektif yang baru, membandingkan, dan mengkritik sumber terhadap topik atau argumen penulis. Tidak hanya itu, dengan melakukan teknik ini, penulis juga bisa meningkatkan keterampilan menulis dan berpikir kritis.

  1. Sertakan Sitasi Sesuai Standar dan Kelola Referensi dengan Baik

Ketika menulis artikel dan merujuk gagasan dari karya orang lain, pastikan diberi sitasi dengan aturan penulisan yang berlaku. Cek buku manual referensi edisi terbaru sebagai panduan, misalnya Publication Manual of the American Psychological Association 7th Edition. Penggunaan aplikasi reference manager seperti Mendeley dan Zotero bisa membantu penulis mempercepat proses penulis memastikan seluruh sumber tercatat rapi, konsisten, dan sesuai standar. 

  1. Gunakan Sumber yang Kredibel

Pastikan sumber yang digunakan terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan, bukan sumber yang terindikasi plagiat atau belum jelas kredibilitasnya. Selain meningkatkan risiko plagiarisme, menggunakan sumber yang tidak terverifikasi rawan menurunkan kualitas akademik artikel yang ditulis.

  1. Gunakan Plagiarism Checker

Sejak menulis draft, gunakan plagiarism checker untuk mendeteksi plagiarisme lebih awal. Dengan begitu, penulis bisa melakukan improvisasi secara berkala sebelum mengirimkannya ke penerbit dan memperbesar kemungkinan mendapatkan catatan revisi dari editor terkait similarity index. Jika tidak bisa mengakses layanan pengecekan plagiarisme secara individu, penulis bisa meminta bantuan institusi atau profesional seperti yang disediakan IDPublishing untuk melakukan cek plagiarisme.

  1. Kecualikan Bagian Tertentu

Ketika menggunakan plagiarism checker seperti Turnitin dan iThenticate, pastikan komponen tulisan yang bisa menaikkan tingkat plagiarisme seperti daftar pustaka telah dikecualikan. Namun, lebih baik konsultasikan hal ini pada editor atau profesional yang terbiasa menangani pengecekan plagiarisme, terutama untuk karya ilmiah.


Melakukan pemeriksaan plagiarisme sebelum mengirimkan naskah ke penerbit atau jurnal merupakan langkah yang bisa diambil oleh penulis untuk mencegah terjadinya desk rejection. Dengan menguasai teknik parafrasa, sintesis, serta pengelolaan referensi yang baik, penulis tidak hanya mampu menurunkan similarity index, tetapi juga meningkatkan kualitas akademik naskahnya.


Melalui layanan penerbitan IDPublishing, penulis otomatis mendapatkan fasilitas pemeriksaan plagiarisme tanpa biaya untuk memastikan naskah berkualitas. IDPublishing juga menyediakan layanan pemeriksaan plagiarisme secara mandiri yang dapat diakses oleh penulis kapan saja. Silakan hubungi kami melalui WhatsApp untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan penerbitan artikel maupun layanan cek plagiarisme.